Kamis, 23 April 2009
Bukalah hati…! Bukalah mata..!
Bila berbuat mendua niat
Bila berlaga diadu domba
Habis tenaga tetap sengsara
Bismillaahi majroohaa wa mursaaha
Maha raja perkara cipta
Kasat mata juga rahasia
Semesta penuh cakrawala
Bukan hanya bualan dusta
Inilah cerita bangga dibalik balada
Sebuah bangsa penuh pesona
Menyimpan duka juga nestapa
Bukalah hati…! Bukalah mata..!
Cukupkah ibadahku..?
malam ini… aku begitu takut trlelap
resahkan gelap kan selamanya gelap
bilakah umurku hanya sekejap
hanyalah ucap ingin bertobat
berbuat baikpun tak lagi sempat
layakkah khilaf didasari niat
adakah pantas kudapati syafaat
aku tak mampu selamatkan diriku
tuk lepaskan belenggu buaian nafsu
]cukupkah ibadahku menggapai surgamu
Tanpa ridlo dan segala rahmatmu
Tak ada yang sempurna
Hanyalah buta mampu menjaga pandangan mata
Haruskah menjadi tuli dengan semua caci-maki
Ataukah terpaksa menjadi bisu tuk tpiskan ucapan palsu
Karena nurani tak selalu kalahkan nafsu
Adakah sulit tuk temukan aib
Ataukah susah tuk dapati salah
Akulah aku dengan segala salahku
Akulah aku dengan segala aibku
Kebodohan yang kumiliki adalah hikmah
Kekeliruan yang yak kusadari adalah ni’mah
Kesalahan yang kuakui adalah hidayah
Karena kumiliki tuhan yang maha pemurah
Kumohon khilaf dapati maaf
Tuk berbenah segala salah
Tuk kata yang menusuk sukma
Semoga tak membekas lara
Atas nama jiwa
Atas nama cinta jiwa-jiwa terluka
Karen angkara murka jiwa2 melangkah bersama
Apalah artinya cinta bila harus merana
Apa hebatnya euforia diatas duka-lara
Ironi sebuah perdamaian
Tercipta tanpa kebersamaan
Ataukan tuntunan yang terabaikan
Tuk berlomba dalam kebaikan
Ingin menang tanpa harus mengalahkan
Rindukan cinta tanpa harus menyingkirkan
Persaingan yang sangat menyenangkan
Adalah cinta tuhan yang di perebutkan
Fitnah
Berubah senyap kala pahit adalah benar
Seakan tuli takutkan merugi
Biarkaqn mati selain pribadi
Apa gunanya saudara yang mengusung tega
Apa gunanya kolega bila beradu laga
Apa gunanya kerabat yang tak berbagi niat
Apa artinya sahabat bila terus menjerat
Biarlah mati kekubur sendiri
Atau membusuk ditinggal pergi
Cukuplah sobat sampai disini
Tiada lagi mau perduli
Lelah hati yang sangat gerah
Sakit yang tak pernah punah
Gundah penuh amarah
Karena pedih menelan fitnah
Hasbunaa Alloohu ni’mal maulaa wa ni’mal wakiil
Laa haula walaa quwwata illaa billaah
Senyum terindah saat kembali
Arungi gaduh pergulatan hari
Mengais mimpi harapan hati
Tuk mencari bekal tuk esok nanti
Seharusnya aku telah menjadi malam
Yang mampu berikan suasana tentram
Mengubur pahit perih masa-masa kelam
Hanya tujukan surga daarus salaam
Terlambat sudah kusambut pagi
Kudapati hari tiada bermentari
Biarlah malam kujadikan pagi
Mengharap esok tiada merugi
Hari demi hari terus berganti
Semakin dekat kurasakan mati
Semoga senyum terindah yang kuberi
Seiring malaikat membawaku kembali
Basmallah
Berbuat mulia bertopengkan ja-im
Bersemilah munafik yang tak kenal musim
Jadikan ikhlash tak lagi lazim
Kotorkah kalbu yang tak mau bergetar
Mendengar asmamu yang mahaakbar
Ataukah iman yang sudah mulai pudar
Hingga palingkan semua yang dirasa benar
Seindah sosok dalam angan
Yg berikan kecewa dalam kenyataan
Pupuskan keinginan pada sbuah harapan
Ternyata seorang panutan tak lebih baik dari seekor hewan
Yang memperdaya dengan sebuah penampakan
Namun biaskan tabir hitam kenistaan
Ternyat bujuk rayu syetan ……
Bukan hanya dalam kejahatan .
Terlupakah pada basmallah …?
Sebagai inti nilai pasrah
Yakini benar tak lagi salah
Jadikan amal menuai berkah ..
Suu'ul khotimah
Bila malam ini berhembus nafas yang terakhir kali..
Bila esok hari tiada wktu lagi tuk menginsyafi…
Beriring tangis pelayat mengubur mati…
Hanya doa sanak famili yang belum tentu teramini
Mengantar jenazah yang berakhir keji
Mungkinkah segala dera dapat terhinari
Akan segala dosa-dosa yang pasti belum ditaubati
Apalah pahala yang didapat hari ini
Inilah kedzaliman nyata yang disadari
Ciutlah nyali tukpejamkan mata ini
Sungguh suu'ul khotimah membayangi langkaku keji
Doa sang pendosa
Dengan tanamkan janji tuk mengakhiri
Namun terus terulang dan tak terhenti
Mungkin keledaipun tak bodoh ini
Tak lelap tidur kudapti
Tak tenang hidup kujalani
Tak damai jiwa kualami
Tak rela ku terus begini
Akulah pendosa yang selalu berdoa
Mengiba dan mendamba hilangnya siksa
Akan khilaf dan salah yang sama
Meski malu ku menutup muka
Ahhhh ya ALLAH…..
Engkaulah raja langit dan bumi
Bukakan mataku esok pagi
Berikanlah kuasa kasih tak terbeli
Tentramkan hati kunikmati hari…
Kamis, 16 April 2009
Betapa besar kuasa kasih-Nya
Karena Alloh tak pernah meminta apa yang telah Ia beri
Karena Alloh tak membebani apa yang tak disanggupi
Karena Alloh mengetahui apa yang tampak dan yang tersembunyi
Karena bagi Alloh apa yang di langit dan apa yang ada di bumi
Jangan meminta Tuhan tunjukkan kesombongannNya
Dengan pengingkaran terhadap semua yang telah dianugrahkanNya
Atukah menanti datangnya bencana melanda
Sebagai pengingat betapa besar kuasa kasihnya
Noda akibat tangan-tangan tak berbudi
Yang mngambil tanpa berfikir tuk mamberi
Yang menikmati tak menahu tuk mensyukuri
Tak cukupkah tanda-tanda kuasa Ilahi…?
Bersedekahlah sebelum yang dimiliki hilangtak berarti
Berzakatlah sebelum Alloh mengambilnya sendiri
Dan bersujudlah selagi kuasa kasihNya masih menaungi
Ataukah sudi menjadi mati karena murka Ilahi Robbiy..?