Kamis, 10 Desember 2009

شوقى

شوقى



ماوقع بقلبي ياالهى
حين لا ينفع مالي وما عندى
حين شوقى لحبيبتى تتخايل فى رئسى
ولا ادرى للقاء حبيبتى


كنت متفردا بلا انت
كان الدنيى ظالما كالجحيم
اين نور بلا انت
لقد انتظرت بحضورك


يا حبيبتى 0000000000000000
لولا برودة الليل لطرت اليك بلمرحمة
ولو لا بعودة البر لجئت اليك بلمحبة

Rabu, 02 Desember 2009

Janji di atas ingkar

kelu terlafadz sebuah kesaksian
Diantara dosa yang membentang jalan
Meski terulang syahadat di ucapkan
Berulang pula terjerat dalam pengingkaran

Ku pertanyakan kembali janjiku pada TUHAN
Yang terucap dengan airmata yang berlinangan
Namun terbias nafsu tuk wujudkan keinginan
Hingga terkubur oleh nikmatnya kemaksiatan

Aku terhempas ke titik nadirku
Aku terluntata mengais damaiku
Aku malu tengadahkan tanganku
Seakan nista cumbui seraga jiwaku

Senin, 30 November 2009

Surga 'Adn surganya orang-orang sabar

Bagaimanakah hidup tak dituntut kesabaran...?
Bila segala kecemasan berawal dari keinginan,
Dan segala upaya dipicu oleh rasa ketakutan,
Sedang zaman tak bersahabat lagi dengan tuntunan.

Hhhhh....
Begitu indahkah surga 'Adn yang mengalir sungai-sungai dibawahnya
Hingga malaikat begiyu hangat menyambut para penghuninya
Dari semua penjuru pintu surga yang begiyu banyaknya.

Adalah mereka yang bersabar dari rasa takut dan segala hawa nafsunya
Yang selalu berserah dengan segala musibah yang telah menimpanya
Kepada merekalah yang layak mendapat kabar gembira
salaaamun "alaikum Bimaa shobartum.....


(Qs 13-24)(Qs 2-155)(Qs 18-31)
Nb
mohon di ishlah klo salah
jazaakumullohu khhoiron.

Jumat, 27 November 2009

Bila suatu saat

Ya Allah
Bila suatu saat aku jatuh Cinta
Jangan biarkan Cintaku untukMu berkurang
Hingga membuat lalai pada Engkau
Ya Allah
Bila suatu saat aku jatuh Cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan CintaMu yang tak terbatas
Biar rasaku padaMu tetap
utuh
Ya Allah
Bila suatu saat aku jatuh Cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasihMu
dan membuatku semakin mengagumiMu
Ya Allah
Bila suatu saat aku jatuh Cinta
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati CintaMu
Ya Allah
Pintaku terakhir adalah
Bila suatu saat aku jatuh Cinta Jangan pernah Kau palingkan WajahMu dariku
Anugerahkanlah aku CintaMu...
Cinta yang sejati yang abadi



http://www.nurulazqiya.blogspot.com

Sabtu, 15 Agustus 2009

Dalam sesatku, Kau ketuk hatiku

Ketika jiwa bersenyawa dengan alam
Dan biarkan angan cumbui malam
Yang membuaiku tuk terus terdiam
Dalam keheningan sepertiga malam

Hhhhhhh....
Mengapa enggan melafal doa penuh harap
Memohon hampun akan segala sikap
Pintakan bahagia yang ingin ku dekap
Padamu Tuhan yang tak pernah silap

Yaaa Alloh....
Aku malu akan kedzhalimanku
Aku hina nistakan nikmatMu
Betapa besar kasih sayangMu
Dalam sesatku, kau ketuk hatiku


hope this ramadan bring me back to "fitrah". ameen..

Kamis, 23 April 2009

Bukalah hati…! Bukalah mata..!

Bila berfikir tak sampai akhir
Bila berbuat mendua niat
Bila berlaga diadu domba
Habis tenaga tetap sengsara

Bismillaahi majroohaa wa mursaaha

Maha raja perkara cipta
Kasat mata juga rahasia
Semesta penuh cakrawala
Bukan hanya bualan dusta

Inilah cerita bangga dibalik balada
Sebuah bangsa penuh pesona
Menyimpan duka juga nestapa
Bukalah hati…! Bukalah mata..!

Cukupkah ibadahku..?

Terlalu banyak salah & dosa yang tersingkap
malam ini… aku begitu takut trlelap
resahkan gelap kan selamanya gelap
bilakah umurku hanya sekejap

hanyalah ucap ingin bertobat
berbuat baikpun tak lagi sempat
layakkah khilaf didasari niat
adakah pantas kudapati syafaat

aku tak mampu selamatkan diriku
tuk lepaskan belenggu buaian nafsu
]cukupkah ibadahku menggapai surgamu
Tanpa ridlo dan segala rahmatmu

Tak ada yang sempurna

Hanyalah buta mampu menjaga pandangan mata

Haruskah menjadi tuli dengan semua caci-maki

Ataukah terpaksa menjadi bisu tuk tpiskan ucapan palsu

Karena nurani tak selalu kalahkan nafsu


Adakah sulit tuk temukan aib

Ataukah susah tuk dapati salah

Akulah aku dengan segala salahku

Akulah aku dengan segala aibku


Kebodohan yang kumiliki adalah hikmah

Kekeliruan yang yak kusadari adalah ni’mah

Kesalahan yang kuakui adalah hidayah

Karena kumiliki tuhan yang maha pemurah


Kumohon khilaf dapati maaf

Tuk berbenah segala salah

Tuk kata yang menusuk sukma

Semoga tak membekas lara

Atas nama jiwa

Atas nama cinta jiwa-jiwa terluka

Karen angkara murka jiwa2 melangkah bersama

Apalah artinya cinta bila harus merana

Apa hebatnya euforia diatas duka-lara


Ironi sebuah perdamaian

Tercipta tanpa kebersamaan

Ataukan tuntunan yang terabaikan

Tuk berlomba dalam kebaikan


Ingin menang tanpa harus mengalahkan

Rindukan cinta tanpa harus menyingkirkan

Persaingan yang sangat menyenangkan

Adalah cinta tuhan yang di perebutkan

Fitnah

Lantang teriak perut yang lapar
Berubah senyap kala pahit adalah benar
Seakan tuli takutkan merugi
Biarkaqn mati selain pribadi

Apa gunanya saudara yang mengusung tega
Apa gunanya kolega bila beradu laga
Apa gunanya kerabat yang tak berbagi niat
Apa artinya sahabat bila terus menjerat

Biarlah mati kekubur sendiri
Atau membusuk ditinggal pergi
Cukuplah sobat sampai disini
Tiada lagi mau perduli

Lelah hati yang sangat gerah
Sakit yang tak pernah punah
Gundah penuh amarah
Karena pedih menelan fitnah

Hasbunaa Alloohu ni’mal maulaa wa ni’mal wakiil
Laa haula walaa quwwata illaa billaah

Senyum terindah saat kembali

Senja telah jauh meninggalkan pagi
Arungi gaduh pergulatan hari
Mengais mimpi harapan hati
Tuk mencari bekal tuk esok nanti

Seharusnya aku telah menjadi malam
Yang mampu berikan suasana tentram
Mengubur pahit perih masa-masa kelam
Hanya tujukan surga daarus salaam

Terlambat sudah kusambut pagi
Kudapati hari tiada bermentari
Biarlah malam kujadikan pagi
Mengharap esok tiada merugi

Hari demi hari terus berganti
Semakin dekat kurasakan mati
Semoga senyum terindah yang kuberi
Seiring malaikat membawaku kembali

Basmallah

Terkikis malu asyikkan dzalim
Berbuat mulia bertopengkan ja-im
Bersemilah munafik yang tak kenal musim
Jadikan ikhlash tak lagi lazim

Kotorkah kalbu yang tak mau bergetar
Mendengar asmamu yang mahaakbar
Ataukah iman yang sudah mulai pudar
Hingga palingkan semua yang dirasa benar

Seindah sosok dalam angan
Yg berikan kecewa dalam kenyataan
Pupuskan keinginan pada sbuah harapan
Ternyata seorang panutan tak lebih baik dari seekor hewan

Yang memperdaya dengan sebuah penampakan
Namun biaskan tabir hitam kenistaan
Ternyat bujuk rayu syetan ……
Bukan hanya dalam kejahatan .

Terlupakah pada basmallah …?
Sebagai inti nilai pasrah
Yakini benar tak lagi salah
Jadikan amal menuai berkah ..

Suu'ul khotimah

Apa jadinya di hari pembalaan nanti..?
Bila malam ini berhembus nafas yang terakhir kali..
Bila esok hari tiada wktu lagi tuk menginsyafi…
Beriring tangis pelayat mengubur mati…

Hanya doa sanak famili yang belum tentu teramini
Mengantar jenazah yang berakhir keji
Mungkinkah segala dera dapat terhinari
Akan segala dosa-dosa yang pasti belum ditaubati

Apalah pahala yang didapat hari ini
Inilah kedzaliman nyata yang disadari
Ciutlah nyali tukpejamkan mata ini
Sungguh suu'ul khotimah membayangi langkaku keji

Doa sang pendosa

Berbuat keji sepenuh hati
Dengan tanamkan janji tuk mengakhiri
Namun terus terulang dan tak terhenti
Mungkin keledaipun tak bodoh ini

Tak lelap tidur kudapti
Tak tenang hidup kujalani
Tak damai jiwa kualami
Tak rela ku terus begini

Akulah pendosa yang selalu berdoa
Mengiba dan mendamba hilangnya siksa
Akan khilaf dan salah yang sama
Meski malu ku menutup muka

Ahhhh ya ALLAH…..
Engkaulah raja langit dan bumi
Bukakan mataku esok pagi
Berikanlah kuasa kasih tak terbeli
Tentramkan hati kunikmati hari…

Kamis, 16 April 2009

Betapa besar kuasa kasih-Nya

Karena Alloh tak pernah meminta apa yang telah Ia beri

Karena Alloh tak membebani apa yang tak disanggupi

Karena Alloh mengetahui apa yang tampak dan yang tersembunyi

Karena bagi Alloh apa yang di langit dan apa yang ada di bumi

Jangan meminta Tuhan tunjukkan kesombongannNya

Dengan pengingkaran terhadap semua yang telah dianugrahkanNya

Atukah menanti datangnya bencana melanda

Sebagai pengingat betapa besar kuasa kasihnya

Noda akibat tangan-tangan tak berbudi

Yang mngambil tanpa berfikir tuk mamberi

Yang menikmati tak menahu tuk mensyukuri

Tak cukupkah tanda-tanda kuasa Ilahi…?

Bersedekahlah sebelum yang dimiliki hilangtak berarti

Berzakatlah sebelum Alloh mengambilnya sendiri

Dan bersujudlah selagi kuasa kasihNya masih menaungi

Ataukah sudi menjadi mati karena murka Ilahi Robbiy..?

Nelangsa bumi


Nelangsa bumi terinjak nafsu serakah
Berimbas lapar tak peduli darah
Tak terhenti sebelum muntah
Atau terkujur terkubur tanah

Tak ubahnya seperti kera
Meraup apa apa yang selagi bisa
meski baginya tiada guna
tetapi kera tetap terus meminta

dimana insan terbaik cipta
kala mata silaukan kasta
dan telinga terbuai dusta
serta hati yang tertutup harta

inikah iman tak beramal sholeh
jadikan haram menjadi boleh
menganggap kebenaran hanya celoteh
demi tujuan yang kan diperoleh

semoga berkah dengan rizqi yang didapati
semoga faedah dengan anugrah yang diberi
semoga hikmah dengan kekurangan yg dimiliki
smoga husnul khotimah hidup ini diakhiri..

Jumat, 06 Maret 2009

Catatan Kita

Bukalah secarik kertas catatan dosa

Meski tak menghitung apa yang tak di sengaja

Betapa layak kita menjadi penghuni neraka

Tapi mengapa pintu surga tampak begitu lebar terbuka

Jangan sok tak takut neraka

Ataupun gengsi tuk masuk surga

itulah munafik yang paling nista

tanyakan sendiri sebab mengapa

insyaf bukan hanya milik derita

tobat juga boleh tukkaula muda

taat bukan takboleh nikmati dunia

tapi mengapa harus menunggu tua..?

demi masa yang melaju tanpa kata

tak tertawar meski hanya sedetik saja

yakinkah rencana pasti kan laksana..?

sedang esok tak pasti kan kemana..?

Senin, 26 Januari 2009

Kisah

Teringat aku akan sebuah kisah tentang balada sekeping tanah surga yang tak lagi menjadi barokah bagi para penghuninya, yang tak lagi ,memberi kemakmuran kepada sebagian besar penduduknya, seakan sekeping tanah surga berubah menjadi neraka dunia, sungguh ironi negri yang bagai untaian permata, negri yang di penuhi rasa ketakutan akan kelayakan nafkahnya, negri yang terhina karena terjual harga dirinya demi ke-egoan segelintir anak manusia,Oh INDONESIAKU benar benar aku tak mengerti.

Dari sepenggal kisah yang sangat tidak membanggakan ini saya hanya bisa menggelengkan kepala, kepada siapa kan tercurah segala salah dan dosa, mungkinkah ini semua karena si kaya yang rakus akan segala kekurangannya, ataukah karena si miskin yang asyik dengan ketololannya, ataukah ini di sebabkan para pemimpin yang tidak adil dan bijaksana, ataukah anak negri yang lebih memilih uang daripada memilih imam yang dapat dipercaya, ataukah karena ilmu padi yang sembunyikan para ‘alim dari tempat persembunyiannya, ataukah memang penghuni sekeping tanah surga yang tak tak lagi mengenal Sang pemiliknya..

Mungkinkah karena semua ini,Ada banyak Kegelisahan yang merasuki pikiran, lalu menggores rapuhnya hati menghiasi hari-hari yang di penuhi keinginan, disaat waktu-waktu yang berlalu tanpa mendapat apa yang di citakan, & terus berkutat dalam kebutuhan yang tak terhenti dan terus berganti.. hingga terpupuk rasa ketakutan dalam hati setiap insan yang tak di bekali kekuatan, baik kekuatan financial apalagi keimanan…

Inikah tabir yang tersirat tentang hadits nabi “berbuatlah untuk urusan duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya dan berbuatlah untuk urusan akheratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari” dan dalam riwayat lain “ hampir saja kefaqiran akan menjadikan kekafiran” hingga Allohpun mewashiatkan kepada hambanya “ dan hendaklah mereka takut jika meninggalkan sesudah mereka keturunan yang lemah” maka hendaklah mereka taqwa kpada Alloh dan hendaklah mereka mengatakan perkataan yang benar” (qs 4- 9)

Selain perintah –perintah yang saya ungkapkan tadi masih banyak kewajiban ataupun anjuran yang mengisyaratkan akan kemampuan atau kemapanan dalam urusan dunia, saperti halnya perintah tuk menunaikan ibadah yang membutuhkan kekuatan financial tanpa mengesampingkan teguhnya keimanan, seperti halnya ibadah haji, zakat, sedekah, ataupun ibadah ibadah yang lainnya,..

Namun semudah itukah menciptakan keseimbangan antara dunia dan akherat hingga rosulullohpun menginginkan sahabatnya Usman bin affan menjadi tetangganya di surga, secara pintas saya langsung bertanya pada diri sendiri “kenapa bukan Abu bakar, Umar, Ali ataupun sahabat yang lainnya,”? namun bila di telaah lebih jauh, ada begitu banyak cobaan yang sangat besar bagi orang2 yg mempunyai kemapanan financial seperti Usman bin affan, karena sebuah kelayakan bila tidak sombong disebabkan kemiskinan, ataupun tetap bersabar dengan kekurangan-kekurangan yg di miliki, dan mungkin hanya sedikit orang mengikis ketakutan yang berlebihan terhadap apa yang sangat di cintainya, seperti halnya dalam firman Alloh:

“dan sungguh kami mencoba kalian dengan suatu ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah buahan, kemudian sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,yaitu orang-orang jika di timpa musibah diucapkannya ‘sesungguhnya kami kepunyaan Alloh & kepadaNya kami akan kembali. Merekalah orang-orang yang mendapat ampunan, kehormatan & rahmat dari Tuhannya, dan merekalah orang orang yang mendapat petunjuk”.
(Qs 2-155-157)

Insan manakah yang tak terlepas dari cobaan,? si miskin yang resah dengan apa yang ia inginkan, si kaya yang di hantui rasa kehilangan & kekurangan dengan apa yang dimilikinya, harta benda, ego diri, orang-orang yang di sayangi, ataupun nyawanya sendiri, dan banyak lagi rasa ketakutan yang berlebihan terhdap hilangnya kenikmatan-kenikmatan yang didambakan, hanya orang-orang yang sabar dan terus berserahlah yang akan mendapat kabar gembira dari Tuhannya, dan “tawadlu’ meski menang” adalah kuncinya..