Rabu, 20 Februari 2013

Dunia tak sebesar daun kelor bung...!!!!

mesin-mesin bak gemuruh bising
teriakan klakson beradu nyaring
seolah hanya majikannya yang paling penting
dan mulut-mulutpun keluarkan lolongan anjing
"dasar anjing...!!!"

entahlah...
yang mana hewan yang mana binatang
karena mereka merasa dirinya beruang"
yang siap menerkam juga siap berperang
dan sama-sama merasa akan menang

aaarghh..
aku merindu indah nyanyian burung
dihembus desir angin di tepian gunung
tuk temani secangkir kopi sambil bermenung
nikmati dunia yang tak sesempit tempurung

Senin, 16 Mei 2011

yaa sudahlah...


sebesar dunia tak kan berarti.??
tentunya pada diri yang tak punya hati
adakah insan memberi arti..?? 
hanya pada satu diri..
karena sejatinya sifat insani
berbuat untuk dirinya sendiri.

.....
hilangnya tulus menjadi pasti
bila memiliki harus menguasai
dan memberi terasa merugi..
bila pengorbanan tak mendapat budi

jika tentukan orang lain tuk bersikap 
maka kuatkanlah hati tuk meratap
dan jangan pernah berhenti berharap
hingga dunia benar-benar gelap...

"note"
tuk yang merasa memberi susu berbalas tuba 
yang berbuat positif berbalas negatif
mungknkah ikhlash berbuah naas,,.??
maka benahilah hati hanya tuk Robbul 'izzati

Jumat, 14 Januari 2011

"Rindu Sahaja"

mentari bersolek indah berseri 
burung² bernyanyi menyambut pagi 
tertawakanku yang sedang matisuri 
& hinakan aku yang kehilangan jatidiri

bila tlah lupa caranya bahagia
bila airmata bukan lagi ungkapan rasa
harusnya mudah ku dapati bahagia
karena duka yang telah terbiasa

hmm..
awan mendung bergelayut manja
menutup terik seakan hari tlah senja
bahagialah aku apa adanya
lupakan inginku yang tiada cukupnya ..

indrmayu 2005

Rabu, 15 Desember 2010

uh...

Sekujur tubuh terbungkus peluh
Merengkuh gemuruh dengan acuh
Mencari teduh tuk berlabuh
Sungguh.. ku bersungguh sungguh

Tak peduli rusuh abaikan kisruh
Dalam gaduh ku bersimpuh
Ku mengaduh dan terus mengeluh
Hilangkan lusuh hidupku kumuh

Aduh aduh.. aku terjatuh
Membuat angkuhku menjadi rapuh
Hati tersentuh akupun luluh
Penuh ridlomu ingin ku tempuh

Jumat, 08 Oktober 2010

Ketika Alloh memanggil diantara dosa yang membentang jalan

jengah... dalam kestatisan yang membosankan
membeku yang membaur dengan diam 
monoton diantara dunia yang terus berjalan
dan terhempas mimpi yang tiada berkesudahan..
kosong kulangkahkan kaki tanpa tujuan aku hanya ingin lari dari kehampaan,
aku  mencari bahu yang dapat kusandarkan , dan  mencari telinga yang bisa mendengarkan, 
entah nasehat mana yang belum kudengarkan,dan  kebenaran mana lagi yang ku ragukan,
namun aku masih dalam kebimbangan..,  

senja tlah jauh meninggalkan pagi, sisakan chya surya yang semakin bersembunyi di balik gunung ciremai menambah indahnya panorama pematang sawah yang menyajikan berjuta hayalan hingga azanpun tak menggugahku tuk segera beranjak dari tempatku terdiam ...
"magriban dikit ang...!!!  di gulati mendi-mendi anae ng kene" (di cariin kemana2 adanya disisni)  seruan seorang sahabat  sambil menepuk pundakku seraya mengmbalikan sepeda kumbang yang di pinjamnya kemarin seakan  menyadarkanku yang sedang di cumbui lamunan,
"oh,,, iya iya kesuwun" (iya iya makasih) sahutku yang terkejut menjawab seruannya 
hfff... rasanya enggan kutinggalkan hamparan tak bertuan ini, hamparan yang seolah membuatku menjadi raja dalam singgasana yang beratapkan langit, dan beralaskan bumi, singgasana yang kan diterangi cahaya yang bernamenkan lintang dan wulan yang memantulkan sinarnya,..
ahhhh... dalam ku hela nafas nie....

....  sambil berdiri ku liuk-liukkkan badan ini  “karatak krutuk” terdengarlah sendi sendi yang memang sudah jarang sekali di gerakkan ..
“olah raga ang”  sergah sahabatku seraya memberikan sepeda kumbang peninggalan bapakku
 ‘nih kamu yang bawa sekaliah olahraga selorohnya lg”…
“hmmm.. ku hanya tersenyum merespon semua fonis yang ia tujukan padaku.
Karena memang dialah yang tau banyak tentang kehidupanku

Berat ku kayuh sepeda kesayanganku arungi jalanan tanah liat yang sudah ditumbuhi rerumputan di tambah lagi beban harus membonceng sahabatku,  entah mengapa tiada percakapan hingga sesampainya kami di tempat tujuan,…
“nglamun aja kang’ tiba tiba sahabatku mengoyakkan semua kebisuan..
“entahlah”  jawabku dalam kebingungan..
:ayo cepet magriban keburu isya” tanpa menunggu jawabanku ia bergegas bersuci tuk menjalankan kewajiban..
Akupun mengikuti langkahnya hanya tuk menggugurkan kewajiban atau entah apalah aku sendiri tak mengerti

“mangga ang” serunya mempersilahkanku tuk menjadi imamnya
”mangga manga” jawabku sambil memaksa dia tuk menjadi imamku, karena aku tak merasa baik hari ini, 
Di sisa kamar yang sempit nie kami berjamaah , , aku merasa malu dengan keadaanku saat ini, serasa tak layak  menghadap Robbku hingga berani beraninya diriku bertengadah bermunajat pada zat yang selayaknya diriku mendapat murkaNYa, dalam sholatku aku masih terbawa dalam lamunan dan khayalan tenteng mimpi² sore tadi, meski sahabatku mendzhahirkan bacaan sholatnya hingga rokaat berikutnya  ia bacakan surat al-lahab yang kudengarkan hanya sepintas lalu saja,
 selepas salaam sahabatku masih asyik bermunajat stelah sholatnya dan aku segera berangsut  pergi menuju kursi malas di teras rumahnya.. . kosong kulayangkan pandangan menerawangi kehampaan disaat rembulan menunjukkan tajinya , dan gemerlip bintang begitu terang selayaknya malaikat ataupun bidadari sedang berpesta. Aku semakin terpaku bersenyawa dengan alam, aku semakin asyik dengan kesendirian, namun surat yang di bacakan saat berjamaah tadi membuatku kembali dalam ketakutan,  disaat ku kaji  dan kurenungkan kembali apa yang kudengarkan, seolah ayat yang barusan tadi dibacakan  begitu dekat kepadaku, bukan cerita tentang al-lahab (abdul uzza) yang sesugguhnya ayat ini diperuntukkan , namun apa bedanya  allahab / abdul uzza dengan diriku..?  ketika tanda tanda  yang tertera begitu sama, seakan ayat ini dibisikkan dekat ditelingaku “celakah kedua tanganmu dan telah celakalah engkau”  terbayang olehku… begitu murkanya Alloh dengan kedzholiman yang telah kuperbuat, baik kedzaliam kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, “ ketika aku tak  merasa cukup, kenyang ataupun bersyukur  dengan harta dan apa yang telah diupayakan, sedang semua yang tiada keberkahan/kehalalan  akan  menjadi api yang membakarku dineraka nanti, begitu pula segala upaya yang banyak kulakukan bukan tuk mencari keridloanNya..
ahhhhhhh...  kembali ku berdesah … begitu berat ku ingat kembali lembaran hitam yang sangat panjang,
hampir saja kuteteskan airmata seandainya sahabatku tak segera datang membawa seduhan kopi yang ia sediakan untukku
tak lama kemudian adzan berkumandang namun kami masih belum beranjak dari tempat kami terdiam dimana kami baru saja memulai dalam obrolan.
“ada apa kang” selidiknya tajam matanya menatapku
“entahlah” elakku dan kebisuanku biarkan sahabatku dalam sakwa sangkanya…
“halaaah… kamu gak biasanya begini “ sergahnya semakin penasaran dengan segala kegalauanku
“isya dulu yuk ..!!!” kembali kumengelak  dengan mengajaknya sholat isya karena ku sendiri sedang tak ingin terjebak dengan pertanyaan yang aku sendiri sedang tidak berkenan ntuk membahasnya
Sahabatku hanya tersenyum dengan polahku tuk mengalihkan semua pertanyaanyya . seraya mengikuti langkahku yang beranjak menuju tempat bersuci.
Tak seperti biasanya ku hayati setiap gerakan dalam wudluku, ku mohonkan hampunan  pada setiap kesalahan yang diperbuat anggota tubuh yang kubasuh atau ku usap dalam wudluku.
Mantap kulangkahkan kakiku menuju tempat sebelumnya kami berjamaah tadi , tanpa dimintapun aku sudah berdiri didepan dan bersiap tuk menjadi Imamnya,
Berkali kali kuhela nafas ini sebelum mengawali takbir, begitu berat ku baca setiap ayat demi ayat dalam awal sholatku setelah fatihah di roka’at yang kedua aku membaca 3 ayat terakhir dalam surat albaqoroh,
Parau suara ini ketika terbayang akan segala kesalahan dan kekhilafan yang sering kualami, yaa Alloh janganlah engkau berikan beban yang berat seperti yang telah Engkau bebankan kepada orang² sebelum kami,
Dan jangan pula Engkau bebankan kepada kami yang tiada sanggup kami memikulnya, tak terasa airmataku berlinangan saat ku bermohon akan hampunan dari segala dosa dan pintakan rahmat akan segala karuniaNYA
Selepas salaam kutepuk pundak sahabatku seraya perpamitan tuk tinggalkan rumahnya, “assalaamu ‘alaikum” ku berlalu meninggalkan sahabatku
“wa’alaikum salaam” sahutnya namun  kosong matanya menatap kepergianku dengan berjuta Tanya ..
Akupun pergi menjauh tinggalkan tatapannya penuh Tanya,
Meski akupun bertanya diri sendiri
“haruskah bertobat di antara dosa yang mementang jalan..??”


Selasa, 10 Agustus 2010

Sabar & Sholat

terik mentari temarammu kini
cahaya rembulan redupmu kini
gemerlip bintang terhalang kelam
dimana pelita semua padam

dimana adaku kini
kemana arahku nanti
hilang langkah yang ku titi
tetapi aku belum mati

tergugah kekuatan melalui sebuah panggilan
mengajak kemenangan tanpa batas waktu yang ditentukan
adalah seruan adzan yang dikumandangkan
saat waktu sholat didirikan

ketika kebesaran tuhan yang di agungkan
ketika kesaksian tanpa harus dipaksakan
namun pembuktian adalah keharusan
dengan tuntunan yang diteladankan

sabar bukan terdiam tenang
sabar juga bukan pasrah jadi pecundang
tetapi sabar adalah tawaddu' meski menang

insan beriman tak layak kalah
ayo jangan lengah jangan jengah
hayya 'alash sholaaah hayya 'ala alfalaah

Senin, 21 Juni 2010

ingatkah kawan..?

Ingatkah kawan..?
Kala malaikat bertanya pada jahannam
wahai jahannam,.. apakah engkau sudah penuh,...?
maka iapun menjawab 'masihkah ada tambahan..
"orang orang yang akan di masukkan dalam neraka".?
andaikan boleh memohon,
biarlah aku mati dan tak hidup  kembali
bila bagi neraka aku adalah ahli
"dan didekatkan surga bagi orang² yg bertaqwa"
bilakah masih ada sebuah harapan ,...
rahmati dan hampuni segala dosa dan nista yg pernah kumiliki
sobat.....
dimalam ini... ku ingin sebuah kado berupa doa yg kau amini
 "ya Alloh ,... jadikanlah aku hambaMu yang bersyukur,
yang tetap mau bersujud bilapun surga dan neraka tak pernah ada..